Minggu, 24 Mei 2015

Pasangan Dalam Hidup

Asalamu'alaikum.....
Udah lama banget gk buka blog, hampir lupa klo punya blog, untung pasword masih ingat, jadi masih bisa dibuka, heheheehe... alhamdulillah...

Kemarin saya ada lihat posting di twitter, kebanyakan keluh kesah masalah hidup, sebab itu saya mau share sedikit seputar pasangan - pasangan hidup, semoga bermanfaat terutama buat diri saya sendiri, sehingga tidak mudah mengeluh jalani hidup ini, amiin... amiin... amiin...

Ok... berikut poin2 nya....

Dalam hidup semua telah diciptakan berpasang - pasangan, dan itu semua sudah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat, dan tak mungkin untuk dipisahkan, jika salah satu itu dipisahkan, maka dunia ini mungkin tidak menjadi balance (seimbang), berikut contoh pasangan2 dalam dunia ini:
1.    Lelaki - Perempuan
2.    Tangan kanan - Tangan kiri
3.    Atas - Bawah
4.    Depan Belakang
5.    Baik - Buruk
6.    Utara - Selatan
7.    Timur - Barat
8.    Siang - Malam
9.    Hujan - Panas
10.  Pasang - Surut
11.  Manis - Pahit
12.  Asam - Asin
13.  Dan masih banyak lagi contoh pasangan2 dalam dunia ini,

Bisa kita bayangkan, jika pada contoh diatas ada yang kita hilangkan, apa jadinya hidup ini??
misal "Siang - Malam" kita hilangkan siang, dan hanya ada malam, apa akan ada kehidupan dalam dunia ini? atau Baik - Buruk, maka kita hbilangkan buruk itu dan yg tertinggal baik saja, apa masih dikatakan baik, jika tidak ada yang buruk??

Dari semua itu adalah Nikmat, dan sesungguhnya dari semua itu terdapat tanda - tanda kebesaran Allah.swt,

Jadi ini adalah renungan buat diri saya pribadi, dan semoga bermanfaat bagi kita semua, intinya mari kita jalani hidup ini penuh dengan rasa syukur, usahakan untuk sedikit atau stop mengeluh, selalu syukuri, baik itu susah atau senang, sebab itu semua nikmat, dan senang merupakan nikmat, susah merupakan pelajaran untuk kita meningkatkan rasa syukur kepada Allah.swt

Semoga bermanfaat, salam...
^_^

Originally post by:


Safa'at. Jt

Senin, 05 Januari 2015

Belajar Konsep Rizky Dari Penjual Rujak Buah

Belajar Konsep Rizki dri Penjual Rujak

HARI ini hujan mulai jam 9 pagi, seorang tukang rujak numpang berteduh di teras ruko.
Beliau saya pinjamkan tempat duduk dari dalam toko. Masih penuh gerobaknya dengan buah-buah tertata rapi
Kulihat dari dalam toko beliau membuka buku kecil. Rupanya sebuah alquran. Beliau begitu tekun dengan Al-Qurannya.
Sampai jam setengah 11 hujan tak kunjung berhenti.
Saya mulai risau karena sepi pembeli.
Saya keluar sekadar memberikan air minum kemasan dan beberapa butir kurma.
Tidak ada sedikitpun raut gelisah terlihat di wajahnya.
“Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… ” Kataku sambil menatap gerobaknya. “Masih banyak banget.”
Beliau tersenyum, “Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. .” jawabnya.
“Aamiin,” kataku.
“Kalau gak abis gimana, Pak?” tanyaku penuh iba…
“Ya.. Kalau gak abis ya risiko, Bu… Kalau yang gak bisa sampai besok kayak semangka, melon yang udah kebuka ya kasih ke tetangga juga seneng daripada kebuang. Kalau kayak bengkoang, jambu, mangga yang masih bagus bisa disimpan. Mudah-mudahan aja dapet nilai sedekah,” katanya tersenyum.
“Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Ya Alhamdulillah bu… Berarti rejeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa dan meminta sesuatu sama Allah. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…” Katanya sambil tersenyum. “Dikasih kesempatan berdoa juga kan rejeki, Bu…”
“Terus kalau gak dapet uang gimana, Pak?” tanyaku lagi.
“Berarti rejeki saya bersabar, Bu… Allah yang ngatur rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yang Allah kasih ya saya syukuri aja. Tapi Alhamdulillah, bertahun tahun saya jualan rujak belum pernah sampai kelaparan.
“Pernah gak dapat uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan. Kita hidup cari apa Bu, yang penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha,” katanya lagi sambil memasukan Alqurannya ke kotak di gerobak.
“Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan .. Makasih yaa ,Bu…” katanya sambil menutup badannya...